Salam pendidikan!
Kali
ini penulis akan membahas tentang film Beyond the Blackboard dalam
pandangan pedagogik. Semoga bermanfaat dan menjadikan motivasi untuk
kita agar semangat dalam mewakafkan diri untuk pendidikan^^ selamat
membaca :)
A.
Deskripsi
film.
1.
Judul
film : Beyond
The Blackboard
2.
Tokoh-tokoh
utama dalam film
:
·
Emily VanCamp – Stacey Bess
·
Timothy Busfield – School District HR Respresentative
·
Steve Talley – Greg Bess
·
Treat Williams – Dr. Warren
·
Isabella Acres – Dana
·
Dan murid yang lainnya: Maria, Danny, Sam, Grace, Becca, Alex, Robert,
Angel, Bev, dll.
3.
Jalan
cerita film
“Saya ingin menjadi guru, saya menyukai
raksasa pull-down peta dan buku. Saya senang menulis nama saya di bagian
halaman atas, seolah-olah saya adalah seseorang yang dihitung. Sekolah adalah
tempat yang aman, yang mana saya sempat melihat ingin menjadi apa diriku ini?! Saya
selalu mencintai sekolah.”
Perjuangan
seorang wanita yang direkrut untuk menjadi guru di tempat penampungan. Nama
wanita ini Stacey Bess, berusia 24 th. Stacey memiliki 2 anak Nicole dan
Brandon serta Grage Bess, suaminya, mereka semua yang mendukung dirinya secara
emosional maupun instrumental. Awalnya Stacey kebingungan dan putus asa apa
yang seharusnya ia lakukan ditempat ini dengan situasi dan kondisi yang tidak
memiliki fasilitas satupun untuk belajar, baik buku, meja, globe ataupun
ruangan yang nyaman. Selain kondisi kelas yang mengkhawatirkan, kondisi
anak-anak pun jauh lebih mengkhawatirkan karena tidak memiliki kedisiplinan serta
sopan santun terhadap sesama maupun orang yang lebih tua diatasnya.
Stacey
memang telah dilatih mengajar untuk anak kelas 1-6 namun ia tidak dilatih mengajar
untuk anak kelas 1-6 dalam satu ruangan bahkan satu waktu. Ia tidak tau harus
belajar pada siapa. Namun Stacey tidak berhenti sampai disana, ia tetap mau
mengajar dan merubah keadaan disana karena ia tahu bahwa anak-anak tunawisma
itu memiliki potensi dan bakat yang luar biasa. Ia berusaha menghubungi Dr.Ross
yaitu direktur personil yang menempatkannya di sekolah tanpa nama tersebut,
tetapi beliau tidak merespon dengan baik, tidak mau tau bahkan tidak pernah tau
keadaan yang sebenarnya di tempat penampungan tersebut. Dr.Ross menyarankan
kepada Stacey untuk menemui Dr.Loui, namun sama saja, Dr.Loui hanya menerima
laporan tentang pendidikan secara teknisi yang benar, yaitu harus melalui
kepala sekolahnya sedangkan disekolah penampungan itu Stacey bekerja sendiri
tanpa kepala sekolah ataupun kustodian.
Akhirnya
Stacey mencoba dengan ketulusannya untuk merenovasi keadaan kelas, ia
memanfaatkan pekan akhir untuk melakukan hal itu. Stacey memulainya dari
membersihkan kaca, mengecat dinding, menyapu, mengepel, mengatur tempat duduk
yang tanpa meja dan hiasan dinding sekitar papan tulis. Awalnya ia melakukannya
seorang diri, namun secara perlahan orang-orang disekitar membantunya
merenovasi kelas trsebut. Ada maria, salah satu muridnya, paman Joe, dan paman
Nelson –membantu membuat hiasan dinding dan menjadi relawan mengajarkan seni
lukis-. Pada saat itulah ia menemukan semangat untuk benar-benar membenahi
keadaan kelas dan system mengajarnya.
Anak-anak
mulai merasa tertarik kepada Stacey dan merasa nyaman untuk belajar bersamanya.
Stacey memulai pembelajaran dengan cara berdiskusi tentang kedisiplinan dan
kesopanan. Setiap kali menemukan kata-kata baru tentang apa yang mereka
diskusikan, Stacey menuliskannya diselembar kertas dan mempersilahkan mereka
untuk menempelkannya di hiasan dinding yang telah disediakan. Selain itu anak-anak
belajar tentang seni lukis, seni musik, sosial, sains dan matematika yang dituangkan
pada pengalaman langsung.
Lambat
laun tidak hanya keadaan kelas yang berubah, melainkan sekitar tempat
penampungan pun juga berubah menjadi lebih hidup. Setelah sebelumnya Stacey
mengobrol dengan Patricia yaitu perawat yang betugas di penampungan,
mengusulkan kepada Stacey untuk mengadakan pertemuan orang tua murid dengan
membahasa tentang perlunya keterlibatan langsung dari mereka seperti
kepeduliannya terhadap perkembangan anak terutama dalam hal pendidikan. Selain
itu Stacey berhasil menggugah hati seseorang pemerhati pendidikan yaitu Dr.
Warren agar memberikan fasilitas yang layak untuk sekolah tanpa nama itu.
Stacey menceritakan bagaimana anak-anak antusias untuk belajar dan bersekolah,
yang pada akhirnya Dr. Warren datang mengunjungi sekolah tersebut dengan
membawa beberapa fasilitas yang diperlukan seperti buku pelajaran, meja, piano
dll. Lebih dari itu, beliau menyerahkan dirinya untuk menjadi kustodian Stacey.
Sebelum
musim panas tiba, Stacey tengah mengandung 8 bulan. Pembelajaran di isi dengan
kegiatan olahraga yaitu baseball yang dibimbing oleh Grage bess, suami Stacey.
Tibanya 9 bulan, Stacey berhenti untuk mengajar karena ia akan mejalankan
proses persalinan anaknya yang ketiga. Ketika anak-anak tunawisma mengetahuinya
mereka menjadi bersedih, terutama Dana bahkan ia menangis karena Ayahnya telah
mendapatkan pekerjaan dan apartemen baru sehingga ia tidak bisa bersekolah lagi
di tempat itu bersama teman-temannya yang lain. Betapa mereka tidak ingin
kehilangan seorang guru terhebat yang pernah mereka temui.
“the
story takes place in 1987 and follows a
young teacher and mother of two who, fresh from college, ends up teaching
homeless children at a school of her husband, she overcomes fears and prejudice
to give these children the education they deserve.”
Beyond the blackboard is a
Hallmark Hall of Fame original movie starring Emily VanCamp and Treat Williams.
It is based on the memoir by Stacey Bess
titled Nobody Don’t Love Nobody.
This film was filmed in and around Albuquerque, New
Mexico.
This film, inspired by real
persons and events, contains characters, events and dialog which have been
fictionalized for dramatic purposes. Any similarity to actual persons, living
or dead, or actual firms, is purely coincidental.
B.
Analisis/Kajian
Pedagogik
Pada bagian ini anda perlu memberikan
analisis, mengkaji atau membahas isi film tersebut dari sudut pandang
pedagogik. Gunakanlah konsep-konsep pedagogik yang telah Anda pelajari dari
mata kuliah pedagogika untuk menganalisis atau membahas isi film tersebut.
Kajian pedagogik terdiri atas uraian tentang:
1. Tujuan pendidikan.
“Tujuan pendidikan adalah salah satu unsur pendidikan
berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh anak didik, berfungsi
sebagai arah bagi semua kegiatan pendidikan.” (Tatang & Kurniasih, 2009)
Perbuatan
mendidik merupakan perbuatan yang mempunyai tujuan, ada sesuatu yang ingin
dicapai dengan perbuatan tersebut. orang tua menyuruh anaknya melaksanakan
shalat lima waktu, melatih anaknya melaksanakan shaum pada bulan ramadhan,
menyekolahkan anaknya dan lain-lain, semuanya itu memiliki maksud dan tujuan
yang ingin dicapai, khususnya bagi anaknya.
Tujuan pendidikan yang terkandung dalam film yaitu terpenuhinya hak anak
untuk bersekolah khususnya untuk anak yang tidak mampu, memberikan pengalaman
yang bermakna kepada anak dan membantu mengembangkan karakter, potensi serta
minat bakat anak.
2. Isi atau materi pendidikan.
“Isi pendidikan hendaknya
dipilih dan disesuaikan dengan konteks lingkungan alam dan lingkungan sosial
budaya dimana anak didik berada.” (Tatang & Kurniasih, 2009).
Dalam film ini,
Stacey memilih materi pendidikan yang diminati oleh anak. Pertama pembelajaran
Stacey melakukan pembelajaran yang berhubungan dengan kesopanan dan
kedisiplinan. Hal itu Ia lakukan karena melihat situasi dan kondisi dimana
mereka tinggal terlihat adanya krisis moral, moral disini lebih dititik
beratkan kepada rasa hormat dan sopan santun terhadap sesama maupun orang yang
lebih tua darinya. Isi pendidikan yang lainnya yaitu berupa, seni music, seni
lukis, matematika, bahasa, sains dan olahraga baseball.
a.
Aspek pengetahuan.
·
Sains = Anak-anak belajar berkebun dan dapat menjelaskan tentang tanaman
yang tumbuh di dalam pot. Seperti dalam percakapan Dana dengan Ayahnya, yaitu
sebagai berikut: “Kami belajar tentang fotosintesis, lihat akar-akar putih
jangkar akar tanaman ke dalam tanah, dan bulu-bulu akar yang kecil itu adalah
rambut di akar, mereka menyerap air.”
·
Matematika = Stacey mengajarkan hitungan dalam sebuah lingkaran yang di
tuangkan pada sebuah kertas lipat yang dibentuk seperti lingkaran. Seperti
dalam percakapannya Stacey dengan Becca: “Baiklah, jadi jika saya mengambil
seperempat, apa yang bisa Anda tambahkan agar menjadi keseluruhan (lingkaran)?”
Tanya Stacey “um.. seperempat” Jawab Becca “Ya, kamu benar” puji Stacey.
b.
Keterampilan.
Dalam program pengembangan keterampilan dilakukan dengan cara melaksanakan teknik-teknik pembelajaran langsung, hal ini dipandang sebagai model pembelajaran yang
paling efisien dan efektif.
·
Membuat jembatan oleh Danny: “kami membangun sebuah jembatan keluar dari
spaghetti,”
·
Mengenal Warna
Nelson mengajarkan tentang
perpaduan warna kepada anak-anak. “Kuning dan biru menjadi hijau dan kuning dan
biru menjadi orange”
·
Menggambar dan mewarnai
Karya
Alex yang dibuatnya untuk Ms. Stacey.
·
Mengenal lagu
Anak-anak
mendengarkan lagu dari sebuah tape dan menebak lagu tersebut.
c.
Sikap. Adanya perubahan anak-anak
dalam bersikap, yaitu kedisiplinan dan kesopanan saling menghormati, menghargai
dan mengakui kesalahan serta saling memaafkan. Dalam pembelajarannya Stacey
menggunakan metode diskusi, pemecahan masalah, penemuan dan penyelidikan.
3.
Peran
pendidik (dalam mewujudkan kasih sayang,
kewibawaan dan tanggung jawab pendidikan).
“Pemahaman pendidik terhadap konsep kasiih saying mendasari bagaimana
sikap pendidik dalam menjalankan proses pendidikan sehingga anak didik dapat
belajar dengan suasana kehangatan dan menyenangkan. Kewibawaan dipandang
sebagai alat pendidikan yang penting bagi pendidik dimana lemahnya kewibawaan
pendidik akan berdampak pada proses pendidikan. Begitu juga dengan tanggung
jawab, disamping menjadi tujuan pendidikan yakni menghasilkan manusia yang
bertanggung jawab juga menjadi motivasi pendidik untuk dapat bertanggung jawab
terhadap tugas yang diembannya.” (Agus Muharam, 2007)
Pendidik
yang memiliki rasa kasih sayang terhadap anak didik tentunya akan selalu
berupaya menjaga, melindungi, membimbing, mengajari, melatih, membantu, dan
memberikan segala yang terbaik bagi anak didiknya. Seperti halnya pada film
ini, Stacey sebagai pendidik dengan ketulusannya berusaha untuk tetap mengajar di
sekolah tunawisma siswa, berusaha mengubah system mengajar serta merenovasi
situasi dan kondisi kelas agar anak menjadi senang dan nyaman ketika belajar.
Selain itu Stacey berusaha mencari kustodian untuk memfasilitasi sarana dan
prasana di kelas. Menjadi guru yang disegani karena sikapnya yang murah hati
terhadap anak-anak maupun orang tua mereka, serta bersedia membantu salah satu
orang tua yang mengalami kesulitan membaca. Menjadi pembimbing dan pendengar
yang baik bagi mereka.
Orang tua Grace mengalami kesulitan membaca dan
Stacey bersedia membantunya setelah pembelajaran selesai.
4.
Peran
anak didik.
“Dalam dunia pendidikan anak didik berperan sebagai organisme yang rumit
yang mempunyai kemampuan luar biasa untuk tumbuh.” (Wahyudin, 2002).
Anak didik adalah manusia yang harus dipandang sebagai
subjek, karena anak didik merupakan pribadi yang memiliki kedirisendirian dan
kebebasan dalam mewujudkan dirinya sendiri untuk mencapai kedewasaannya. Dalam
film ini pendidik harus unggul agar dapat menjadi teladan, baik moral maupun
intelektual. Sedangkan peserta didik bebas mengembangkan kepribadian dan
bakat-bakatnya. Seperti halnya dengan
Dana yang menyukai pembelajaran di bidang sains. Stacey memfasilitasinya dengan
membuat kegiatan bercocok tanam/berkebun, dari kegiatan berkebun itulah Dana
dapat mempelajari dan menguasai dengan baik salah satunya tentang bagaimana
tanaman itu dapat tumbuh.
5.
Alat
pendidikan yang digunakan oleh pendidik.
Alat
pendidikan adalah suatu tindakan yang dengan sengaja diadakan oleh pendidik
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Alat pendidikan hendaknya dipilih dan
digunakan dengan mempertimbangkan karakateristik pendidik yang akan
menggunakannya dan anak didik yang dikenai tindakan atau alat pendidikan
tersebut, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan efek positif dan negative
yang mungkin terjadi.
Dalam film ini Stacey menggunakan alat pendidikan
berupa teladan. Saat pertamakali mengajar di sekolah tersebut, Stacey mendapat
respon yang kurang baik dari beberapa orang anak sehingga membuat Stacey marah
dan meneriakinya. Pada pertemuan berikutnya Stacey mengajak anak-anak untuk berdiskusi/sharing membahas sesuatu hal yang
terjadi pada hari pertama ia mengajar yang berkaitan dengan menghormati dan
menghargai. Salah satu diantara mereka yaitu Sam mengangkat tangannya dan
berpendapat bahwa “Saya pikir berteriak itu tidak baik”. Lalu Stacey pun
menyetujui pernyataan Sam tersebut dan meminta maaf atas perbuatannya. Dapat
kita perhatikan, dengan Stacey meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya
menandakan bahwa alat pendidikan yang digunakannya yaitu berupa teladan. Stacey
senantiasa memperbaiki dirinya agar anak-anak pun dapat berperilaku jauh lebih
baik darinya. Selain itu, Stacey selalu berusaha menciptakan situasi kelas yang
kondusif dan menyenangkan bagi anak-anak. Adapun alat bantu pendidikan yang ia
gunakan berupa papan tulis, globe, buku pelajaran, kaset dan tape, hiasan
dinding, alat music (paino), dan lain-lain.
(Salah satu hiasan dinding yaitu lukisan pohon dan sapi seperti gambar
diatas. Setiap kali berdiskusi dan menemukan kata-kata baru anak-anak
dipersilahkan untuk menempelkannya dipohon tersebut).
6.
Pergaulan
dan situasi pendidikan yang terjadi.
Situasi
dan pergaulan yang mengandung pendidikan berlangsung didalam pergaulan antara
orang dewasa dengan anak. Pengaruh orang dewasa kepada anak dikatakan mendidik
jika tindakan atau pengaruh itu diberikan secara sengaja dan bersifat positif
yaitu hal yang dapat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri atau terarah kepada pencapaian dewasa.
Dalam
film ini yang mengandung pergaulan pendidikan yaitu saat Stacey menjelaskan
sains, tentang bagaimana terjadinya fotosintesis: “jadi cahaya dari matahari
ditambah klorofil dalam daun ditambah karbondioksida di udara semua bersatu
menjadi fotosintesis untuk membuat makanan bagi tanaman. Sebagai imbalannya,
daun melepaskan oksigen bagi kita untuk bernafas.”
situasi dan pergaulan pendidikan tersebut
berlangsung secara langsung.
Adapun
pergaulan biasa yang diubah menjadi pergaulan pendidikan yaitu ketika Alex
memberikan gambar hasil karyanya sendiri kepada Stacey dan Stacey memujinya
lalu memintanya agar menempelkan gambar tersebut di dinding. Alex pun kembali
ke kursinya, tiba-tiba Danny memukul Alex tanpa sebab. Kemudian Stacey
memanggil mereka berdua agar maju ke depan untuk menjelaskan apa yang telah
mereka perbuat dan meminta mereka untuk saling memafkan.
Pada
kejadian tersebut Stacey berusaha dengan tegas menegur perbuatan Danny yang
tiba-tiba dan tanpa alasan memukul Alex dengan memanggil mereka bermaksud untuk
menyelesaikan pertikaian yang tidak jelas diantara Danny dan Alex dan dengan
meminta mereka saling memafkanlah agar perbuatan Danny tidak terulang.
C.
Referensi
Muharam, Agus, dkk. 2007. Pedagogik. Bandung: Cipta Utama.
Syaripudin, Tatang &
Kurniasih. 2009. Pedagogik Teoritis
Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.
Wahyudin, Dinn. 2002. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
wah wajib di tonton kyanya nih film. Film school of rock juga bagus lho
BalasHapusiya recomended bgt buat para guru :) hmm boleh tuh jd referensi jga hhe. mksh.
BalasHapusNFL Week 7 over under predictions - Aogi Ash - Agen クイーンカジノ クイーンカジノ matchpoint matchpoint 11bet 11bet 875William Hill Paypal Paypal | Canada 2021 - Vie Casino
BalasHapus